Fun Run Bersama Hewan Kesayangan, Kementan Kejar Kesadaran Kesejahteraan Hewan

By Admin


nusakini.com, Jakarta – Rocco’s Bark Day Fun Run 2024 yang diadakan oleh Rocco Dog Indonesia pada Minggu (11/8) di Senayan Park, Jakarta, berhasil menarik perhatian para pecinta anjing dan komunitas hewan peliharaan. Selain acara lari bersama anjing, event ini juga menyelenggarakan talk show dengan menghadirkan para ahli yang berkompeten di bidang kesehatan dan kesejahteraan hewan. 

Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, dalam diskusinya menekankan pentingnya vaksinasi dan perawatan kesehatan rutin untuk mencegah penyakit zoonosis, yakni penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.  

"Kesehatan hewan peliharaan adalah tanggung jawab bersama. Vaksinasi rutin dan pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter hewan sangat penting untuk mencegah risiko penyakit zoonosis. Lebih baik mencegah daripada mengobati," tegas Nuryani. 

Ia juga menyoroti pentingnya memilih pakan hewan kesayangan yang aman dan telah bersertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), yang menjamin higienitas dan keamanan pakan tersebut.  

"NKV diberikan oleh pemerintah sebagai jaminan bahwa pakan terjamin dari segi higienis dan sanitasi dalam peredarannya. Jika memilih pakan untuk hewan kesayangan, pastikan pakan tersebut memiliki NKV," ujarnya. 

Nuryani juga mengangkat isu konsumsi daging anjing yang masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Ia menegaskan bahwa praktik ini tidak hanya dikecam secara internasional, tetapi juga berisiko menyebarkan penyakit zoonosis seperti leptospirosis dan salmonellosis.  

"Mengonsumsi daging anjing adalah praktik yang berisiko tinggi bagi kesehatan manusia. Kami terus melakukan advokasi melalui dukungan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan menutup pasar daging anjing melalui edukasi dan sosialisasi," jelasnya. 

Lebih lanjut, Nuryani menekankan pentingnya perawatan hewan peliharaan yang sesuai dengan lima prinsip kesejahteraan hewan: bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit, bebas dari rasa takut dan stres, dan bebas untuk mengekspresikan perilaku alaminya.  

"Dalam memelihara hewan harus memperhatikan lima prinsip kesejahteraan ini, agar mereka tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga mental," tambahnya. 

Bima Aryo, influencer dan pecinta anjing terkenal, berbagi pengalamannya tentang pentingnya hubungan emosional antara manusia dan anjing peliharaan.  

"Anjing bukan hanya hewan peliharaan, mereka adalah sahabat setia yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Merawat mereka dengan baik adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai pemilik," ujar Bima.  

Ia juga mengajak peserta untuk terus mendukung gerakan anti konsumsi daging anjing dengan slogan “Anti Jagal, Mari Jaga” guna melindungi hak-hak hewan. 

Karin Franken, CEO JAAN dan Domestic & National Coordinator Dog Meat Free Indonesia (DMFI), mengangkat isu terkait konsumsi daging anjing di Indonesia.  

"Mengonsumsi daging anjing tidak hanya melanggar moral, tetapi juga berbahaya karena risiko penyakit zoonosis. Kami bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong penutupan pasar daging anjing," jelas Karin.  

Ia menegaskan pentingnya advokasi dan regulasi yang lebih ketat untuk melindungi anjing di Indonesia. 

Devilistya Herayuningtyas, Head of Marketing CPPETINDO, yang mewakili Rocco Dog Indonesia, menyampaikan harapannya agar kolaborasi dengan Ditjen PKH terus berlanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan kesehatan hewan peliharaan.  

"Kami sangat senang dan merasa terhormat dengan kehadiran Ditjen PKH Kementerian Pertanian dalam acara ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut di masa mendatang untuk mendukung inisiatif-inisiatif positif terkait kesejahteraan hewan di Indonesia," ungkap Devilistya. 

Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah edukasi bagi pemilik hewan peliharaan untuk memberikan perawatan yang tepat serta memastikan kesehatan anjing mereka. Ditjen PKH selalu menekankan bahwa kesehatan hewan adalah bagian integral dari ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. (*)